Ilustrasi mencuci sayuran/Net
Ilustrasi mencuci sayuran/Net
KOMENTAR

BERBICARA tentang bayi dan anak tidak terlepas dari asupan makanan yang aman. Bayi dan Anak sangat rentan dengan foodborne illness (penyakit yang disebabkan oleh bakteri/virus/parasit yang didapat dari konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi).

Saat anak dan bayi mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit, mereka akan memunculkan gejala seperti nyeri perut, muntah, diare, hingga demam dan pusing.

Mengutip laman Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk memastikan keamanan makanan atau minuman yang diberikan, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Clean atau bersihkan

Pastikan kebersihan tangan dan peralatan makanan yang digunakan untuk menyiapkan atau menyajikan. Cuci tangan dilakukan di air mengalir selama 20 detik, sebelum dan setelah menyiapkan makanan, setelah ke kamar mandi, setelah membersihkan kotoran bayi/anak, dan setelah memegang hewan peliharaan. Cuci pula talenan, peralatan memasak, dan peralatan makan dengan air sabun dan di air mengalir.

2. Separate atau pisahkan

Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong sayuran mentah dengan talenan yang dipakai untuk sayuran matang. Simpan pula daging dan ikan dalam wadah terpisah dengan makanan yang telah dimasak dan bahan-bahan yang siap makan.

3. Cook atau masak

Masaklah bahan pangan hingga matang. Jangan memberikan makanan setengah matang atau bahkan makanan mentah kepada bayi/anak. Hindari zona suhu berbahaya, yaitu suhu di mana mikroorganisme dapat berkembang dengan pesat, yaitu pada suhu 5 sampai 60 derajat Celsius. Makanan yang berada pada suhu ruang lebih dari 2 jam tidak boleh dikonsumsi. Jika suhu ruang kurang dari 32 derajat celsius, makanan yang ada di suhu ruang lebih dari 1 jam tidak boleh dikonsumsi.

4. Chill atau dinginkan

Bakteri yang menyebabkan kontaminasi dapat tumbuh di makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, nasi, pasta, dan sayuran. Makanan tersebut harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat Celsius.

Untuk menyimpan bahan pangan dengan aman, simpanlah makanan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertulis pada kemasan dan tidak boleh dikonsumsi setelah melewati tanggal kadaluarsa.

Makanan yang seharusnya disimpan di lemari es tidak boleh digunakan kembali setelah berada di suhu ruang selama lebih dari 2 jam. Untuk mencairkan makanan beku, gunakan microwave dan segeralah dimasak dan sebaiknya tidak dibekukan kembali sesudahnya.

Dan terakhir, makanan yang telah disimpan di dalam lemari pendingin, harus dihangatkan dengan suhu lebih dari 73,8 derajat Celsius sebelum dikonsumsi.

Jadi Bunda, perhatikan keamanan makanan bayi dan anak untuk menghindari risiko foodborne illness.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health